Kamis, 23 Januari 2025 - 12:37:04 WIB
Bulog Pastikan Stok Beras Aman selama Ramadan 2025
Perum Bulog memastikan stok beras untuk kebutuhan masyarakat selama Ramadan 2025 dalam kondisi aman. Saat ini, Bulog menyimpan total 2 juta ton beras, terdiri dari 1,8 juta ton beras hasil serapan dari petani melalui skema public service obligation (PSO) dan 200.000 ton beras komersial.
Direktur Utama Bulog Wahyu Suparyono menyampaikan, jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sepanjang bulan Ramadan.
"Kami optimis dengan stok 2 juta ton beras itu sudah sangat cukup untuk kebutuhan Ramadan nanti. Stok kita aman", ujar Wahyu di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Bulog memproyeksikan puncak panen serta surplus produksi beras konsumsi akan terjadi pada musim tanam pertama (MT I) yang berlangsung dari Februari hingga Mei 2025. Selain itu, Wahyu memastikan harga beras selama Ramadan tidak akan mengalami kenaikan signifikan. Hal ini dikarenakan Bulog membeli beras dari petani dengan harga Rp 12.000 per kilogram.
Apabila diperlukan, Bulog juga siap melakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk menjaga kestabilan harga di pasaran.
Pada 2025, Bulog ditargetkan menyerap 3 juta ton setara beras, meningkat 1 juta ton dari target sebelumnya sebesar 2 juta ton. Meski demikian, Bulog menghadapi tantangan terkait keterbatasan kapasitas gudang.
Saat ini, gudang Bulog hanya mampu menampung hingga 3,5 juta ton beras. Dari total kapasitas tersebut, 2 juta ton sudah digunakan untuk menyimpan stok beras, sementara 10% ruang dialokasikan sebagai area pengemasan.
Untuk mengatasi keterbatasan ini, Bulog menggandeng TNI memanfaatkan gudang yang tidak terpakai, serta meminta bantuan Kementerian Perdagangan melalui Sistem Resi Gudang (SRG). Selain itu, Bulog juga meminjam gudang milik ID Food untuk menampung hasil serapan beras dari petani.
Dengan strategi tersebut, Bulog optimis dapat mengamankan stok dan pasokan beras serta menjaga stabilitas harga selama Ramadan 2025. (B1)
Bulog Pastikan Stok Beras Aman selama Ramadan 2025

Direktur Utama Bulog Wahyu Suparyono menyampaikan, jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sepanjang bulan Ramadan.
"Kami optimis dengan stok 2 juta ton beras itu sudah sangat cukup untuk kebutuhan Ramadan nanti. Stok kita aman", ujar Wahyu di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Bulog memproyeksikan puncak panen serta surplus produksi beras konsumsi akan terjadi pada musim tanam pertama (MT I) yang berlangsung dari Februari hingga Mei 2025. Selain itu, Wahyu memastikan harga beras selama Ramadan tidak akan mengalami kenaikan signifikan. Hal ini dikarenakan Bulog membeli beras dari petani dengan harga Rp 12.000 per kilogram.
Apabila diperlukan, Bulog juga siap melakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk menjaga kestabilan harga di pasaran.
Pada 2025, Bulog ditargetkan menyerap 3 juta ton setara beras, meningkat 1 juta ton dari target sebelumnya sebesar 2 juta ton. Meski demikian, Bulog menghadapi tantangan terkait keterbatasan kapasitas gudang.
Saat ini, gudang Bulog hanya mampu menampung hingga 3,5 juta ton beras. Dari total kapasitas tersebut, 2 juta ton sudah digunakan untuk menyimpan stok beras, sementara 10% ruang dialokasikan sebagai area pengemasan.
Untuk mengatasi keterbatasan ini, Bulog menggandeng TNI memanfaatkan gudang yang tidak terpakai, serta meminta bantuan Kementerian Perdagangan melalui Sistem Resi Gudang (SRG). Selain itu, Bulog juga meminjam gudang milik ID Food untuk menampung hasil serapan beras dari petani.
Dengan strategi tersebut, Bulog optimis dapat mengamankan stok dan pasokan beras serta menjaga stabilitas harga selama Ramadan 2025. (B1)