Minggu, 09 April 2023 - 03:21:57 WIB

DMI Kota Tangerang Selatan Deklarasi Tolak Penggunaan Masjid untuk Kepentingan Politik

Penulis : Redaksi
Kategori: METROPOLITAN - Dibaca: 1212 kali


Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Kota Tangerang Selatan mendeklarasikan dan menyatakan sikap menolak penggunaan Masjid dan Musholla untuk kepentingan politik praktis.

"Kami Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia beserta jajaran se Kota Tangerang Selatan menolak penggunaan tempat ibadah serta menghimbau para Ta mir Masjid di wilayah Kota Tangerang Selatan agar tempat ibadah (Masjid dan Mushola) disterilkan dari kegiatan tarik menarik kepentingan politik dan politik kepentingan," kata Wakil Ketua DMI Kota Tangerang Selatan, Ustad Ahmad Zakaria, di Aula Masjid Islamic Center BSD City Center, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (8/4/2023).

Ahmad Zakaria menjelaskan, deklarasi dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya potensi pecah belah persatuan dan kerukunan antar jamaah, terutama di wilayah Kota Tangerang Selatan.

"Masjid harus bersih dari politik praktis," ujarnya.

Seperti diketahui, menjelang pesta demokrasi Pemilu Tahun 2024, berbagai persoalan bakal muncul di tengah masyarakat. Seperti kekhawatiran akan tarik menarik politik kepentingan oleh sejumlah pihak. Bahkan pihak atau kelompok tertentu kerap mengabaikan fungsi tempat ibadah sebagaimana mestinya.

"Agar Masjid dan Mushola digunakan sesuai dengan fungsinya, yakni sebagai tempat sarana ibadah untuk menyampaikan pesan-pesan agama," jelas Ahmad Zakaria.

Pengurus Pusat DMI sebelumnya mengingatkan kepada seluruh pengurus DMI baik di tingkat wilayah provinsi hingga kabupaten/kota untuk tidak menggunakan fasilitas keagamaan sebagai tempat politik praktis.

DMI Pusat juga menyerukan agar masjid digunakan sesuai dengan fungsinya, yakni sebagai tempat ibadah dan menyampaikan pesan agama. Selain itu, masjid juga harus menjadi sarana untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

"Masjid itu dimaknai sebagai jami, artinya tempat yang menyatukan, paling inklusif. Jadi, embel-embel primodialisme, perbedaan, semua tidak ada," ujar Sekjen PP DMI Imam Addaruqutni dikutip antaranews, Kamis (2/2/2023).

Penggunaan masjid untuk kegiatan kampanye politik praktis, kata Imam, dikhawatirkan dapat menyulut politik identitas dan kepentingan kelompok di antara para jamaah.

"Karena itu masjid harus didukung suatu wujud persatuan," pungkasnya.(*)