Rabu, 24 November 2021 - 04:46:06 WIB

Kisah Unik Hingga Obsesi Para News Anchor Indosiar

Penulis : Redaksi
Kategori: INFOTAINMENT - Dibaca: 2085 kali


Sudah menjadi presenter bahkan news anchor terkenal di stasiun televisi sebesar Indosiar ternyata tidak lantas mrmbuat seorang Jemmy Darusman, Sheila Purnama, dan Pratiwi Kusuma melupakan keinginan terpendamnya/ obsesi yang ingin diraih.

Sebagai seorang presenter ataupun news anchor tentu mereka kerap bersentuhan langsung dengan suka duka, problematik bahkan penderitaan masyarakat, utamanya masyarakat kecil. Dan mengetahui warna warni realita kehidupan masyarakat ternyata justru memperkuat obsesi mereka untuk berkontribusi lebih besar lagi bagi banyak orang. Dalam Semangat Senin Indosiar (22/11) mereka berkisah mengenai pengalaman unik hingga obsesi yang ingin mereka wujudkan.

"Pengin punya sekolah sendiri", kata Jemmy Darusman mengenai obsesinya untuk turut mencerdaskan anak bangsa. Selain sebagai news anchor, Jemmy saat ini memang memiliki side job sebagai seorang pengajar.

Sedangkan Pratiwi (Tiwi) mengaku ingin menjadi nara sumber (narsum) sebuah pemberitaan. "Pengin jadi menteri. Aku suka gemes lihat kondisi masyarakat", ujarnya.

Sementara Sheila Purnama memiliki keinginan untuk mempunyai program talk show sendiri. "Juga pengin banget jadi orang yang bisa menentukan kebijakan terkait mengangkat marwah jurnalis. Karena aku melihat begitu banyak pengorbanan seorang jurnalis namun kesejahteraan mereka kerap kurang terpenuhi", ungkap Sheila.

Saat berkisah tentang pengalaman unik mereka sebagai seorang jurnalis, ternyata Jemmy pernah juga mengalami teror akibat pemberitaan yang dibuatnya. Sementara Tiwi sempat kaget hingga mimisan akibat kabut asap. Sedangkan Sheila sempat harus berhubungan dengan dunia mistis.

"Waktu itu aku Investigasi Hukum. Kasusnya tentang salah tangkap yang menyebabkan kelumpuhan. Sebenarnya kejadiannya sudah lewat dua tahun. Kita wartawan mengangkat kembali beritanya. Nah beberapa kali liputan ke daerah tersebut, kita jadi dikenali. Saya lihat seperti ada orang mengikuti. Saya lihat orang ini muncul terus. Saya lagi makan di warung dia juga ada, makan jadi gak ketelen. Puji Tuhan liputan itu tayang dan dapat sorotan dari pemerintah pusat, dan beberapa orang yang terlibat akhirnya kena sanksi”, cerita Jemmy.

"Kalo aku pernah liputan bencana kebakaran, kabut asap di Kalimantan. Waktu pertama datang, karena kaget, hidung sampe mimisan. Padahal sudah pakai masker. Liputan yang seharusnya cuma 5 hari, tapi karena kondisi lapangan, harus extend jadi 11 hari. Padahal bawa pakaiannya hanya untuk 5 hari", Tiwi mengisahkan.

Adapun Sheila harus merasakan liputan mistis sampai harus ke makam angker. "Saat itu memang topiknya lagi hangat diperbincangkan, dan liputannya secara komprehensif, semuanya ditelusuri mulai dari juru kuncinya hingga yang dianggap sakral. Aku disuruh cuci muka air tujuh pancuran untuk menghindari yang nggak diinginkan. Tapi usai liputan justru malah juru kuncinya yang muntah - muntah. Aku jadi bingung dan harus apa", paparnya.

"Untuk melengkapi liputan, ternyata harus ke makam yang dianggap keramat yang berada di tengah hutan di atas gunung. Mau nggak mau aku dan cameramen harus ke makam tersebut dan nyaris nyasar juga. Tapi ini pengalamanku yang luar biasa, sangat berkesan sekali", kisah Sheila.

Saat ditanya apakah ada keinginan terjun di dunia entertainment juga ? Jemmy, Tiwi maupun Sheila menyambut baik bila mendapat kesempatan.

"Dalam pribadinya, orang-orang presenter di Indonesia itu kreatif. Setiap orang punya value yang fleksible yang bisa memungkinkan dia ditugaskan dimana saja. Jadi kalo kesempatan itu ada, tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah, apalagi bila kesempatannya untuk mengembangkan diri, untuk kebaikan orang banyak, kenapa tidak", tutur Sheila, Tiwi dan Jemmy. (bud)